TUGAS 5
Open Systems
Interconnection (OSI)
Mata Kuliah
Jaringan Informasi Digital
Dibimbing Oleh:
Moh. Safii, S.Kom
Oleh: Kelompok Dua
1) Andika Septyawan
2) Binti Nurul Qomariyah
3) Erwin Septi
4) Fredericha Alexandra
5) Mitha Oktaviana David
A.Pengertian Protokol
Sebelum membahas lebih jauh tentang pengertian dari
masing-masing layer dalam protokol, alangkah baiknya kita mengetahui terlebih
dahulu apa itu protokol dalam sebuah jaringan komputer. Protokol adalah sebuah
aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol
dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari
keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi
perangkat keras. Prinsip dalam membuat protokol ada tiga hal yang harus dipertimbangkan,
yaitu efektifitas, kehandalam dan kemampuan dalam kondisi gagal di network. Protokol
di standarisasi oleh beberapa organisasi yaitu IETF, ETSI, ITU dan ANSI. Tugas
yang biasanya dilakukan oleh sebuah protokol dalam sebuah jaringan diantaranya
adalah:
- Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer / mesin lainnya.
- Melakukan metode “jabat-tangan” (handshaking).
- Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
- Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
- Bagaimana format pesan yang digunakan.
- Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
- Mendeteksi kerugian pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya.
- Mengakhiri suatu koneksi.
B. Pengertian OSI (Open System Interconnection)
Model
referensi jaringan terbuka OSI
atau OSI Reference Model for
open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang
dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di
Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI”
(OSI seven layer model).
Model Open
Systems Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana
proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan
untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang
berbeda secara efisien.
C. Sejarah OSI Layer
Dahulu pada era
70-an, banyak perusahaan software yang membuat System Network Architektur
(SNA), yang antara lain IBM, Digital, Sperry, burough dsb. Masing-masing
perusahaan tersebut membuat aturan-aturan yang antara satu sama lain berbeda,
misalkan IBM mengembangkan SNA yang hanya memenuhi kebutuhan komputer-komputer yang
menggunakan SNA produk IBM. Apabila ingin dihubungkan dengan SNA produk digital
tentunya tidak bisa, hal ini disebabkan protokolnya tidak sama . Analoginya,
misalkan anda berbicara dengan bahasa Jawa, tentunya akan dimengerti pula orang
lain yang juga bisa berbahasa Jawa, misalkan anda berbicara dengan orang sunda,
apakah bahasa anda dapat diterima oleh orang tersebut? tentunya tidak? masalah
ini bisa diselesaikan jika anda berbicara menggunakan bahasa standar yang
tentunya bisa dimengerti lawan bicara anda.
Sebelum munculnya model
referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok
(vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang
interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar
biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu
protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Masalah
utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda adalah karena
mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda. Menghadapi
kenyataan ini, kemudian The International Standard Organization (ISO) pada
sekitar tahun 1980-an, meluncurkan sebuah standar model referensi yang
berisi cara kerja serangkaian protokol SNA. Model referensi ini selanjutnya
dinamakan Open System Interconnection (OSI).
Model Referensi
OSI terdiri dari 7 buah bagian / layer yang masing-masing layer mempunyai tugas
sendiri-sendiri. dikarenakan OSI terdiri dari 7 macam layer, maka model
referensi OSI seringkali disebut OSI 7 Layer.
D. Model OSI 7
Layer
Dalam Model OSI terdapat 7
layer. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi
data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya
“error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam
dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi
pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer,
bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer
adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
“Open” dalam
OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa
memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software
komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan
“modularity” (dapat dibongkar pasang).
“Modularity”
mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol
saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran
ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras “hardware” dari vendor yang
berbeda dan bermacam‐macam alasan atau keinginan yang berbeda. Contoh
ilustrasi modularity:
Gambar diatas
mencontohkan Jasa Antar/Kurir yang akan mengantar kiriman paket.
“Modularity” pada level
transportasi menyatakan bahwa tidak penting, bagaimana cara paket sampai ke
pesawat. Paket untuk sampai di pesawat, dapat dikirim melalui truk atau kapal.
Masing‐masing cara tersebut,
pengirim tetap mengirimkan dan berharap paket tersebut sampai di Toronto.
Pesawat terbang membawa paket ke Toronto tanpa memperhatikan bagaimana paket
tersebut sampai di pesawat itu.
E. Tujuan Model OSI 7 Layer
Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk
membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap‐tiap layer yang
berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis protokol
jaringan dan metode transmisi. Perhatikan table model OSI berikut ini:
7th
|
- Layer : Application
|
Services
|
6th
|
- Layer : Presentation
|
Services
|
5th
|
- Layer : Session
|
Communications
|
4th
|
- Layer : Transport
|
Communications
|
3rd
|
- Layer : Network
|
Communications
|
2nd
|
- Layer : Data-link
|
Physical connections
|
1st
|
- Layer : Physical
|
Physical connections
|
Table Model OSI
Layer-layer
tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer tidak
membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah lebih
cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah, Layer Application dapat menangani
protoksol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer lain, dan
seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan layer
Application.
F. Cara kerja OSI LAYER
Pembentukan
paket dimulai dari layer teratas model OSI. Application layer mengirimkan data
ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau
trailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun
demikian, data ditambahkan header atatu trailer kemudian dikirimkan ke layer
dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer
data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket
data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling
atas. Protocol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari
media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer
memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket,
jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang,
tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan
dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai application
layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut
dengan “peer-layer communication”.
Lebih singkatnya
ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus
melewati ke‐tujuh layer dari satu
terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data
melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header”
sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dan
masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan
dikirimkan.
Untuk mengetahui lebih jelas tentang cara
kerja OSI layer berikut videonya yang kami dpatkan dari youtube
- http://www.youtube.com/watch?v=p5i5ZE3Oquo
- http://www.youtube.com/watch?v=vw33ve02AGs&feature=related
G. Definisi masing-masing OSI
7 Layer
- Lapisan fisik (physical layer)
Physical layer adalah
layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical dan optical koneksi
antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi
melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang
berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network
card adalah berada pada layer ini.
Physical Layer berfungsi
dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus
diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit,
data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0
bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu
digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk
angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi
dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang
dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum
masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik,
elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical
layer.
2. Lapisan koneksi data (data link layer)
Layer ini sedikit lebih
“cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data
yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol
yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari
data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum
ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu
network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5)
adalah protocol pada layer Data-link.
Tugas utama data link layer
adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke
saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network
layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim
memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah
ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame
tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim
kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit
tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link
layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa
dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila
secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan
perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah
dianggap sebagai batas-batas frame.
3. Lapisan jaringan (network layer)
Tugas utama dari layer
network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar
dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain.
IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya
seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan Novell telah memprogram
protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP
(Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi
Netware.
Network layer berfungsi untuk
pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana
caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat
didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat
ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route
dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu,
route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
4. Lapisan transpor (transport layer)
Layer transport data,
menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange,
yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi
IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan
transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga
menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta
memperbaikinya.
Fungsi dasar transport layer
adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin
bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar.
Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan
dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang
tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal,
transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi
transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan
throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan
yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan
untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan
koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa
koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk
membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga
menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan
bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah
saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan
urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport
lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin
urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis
layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
5. Lapisan sesi (session layer)
Layer Session, sesuai dengan
namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan
berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer
diatasnya, melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang
diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS, suatu session interface
dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation
dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu
pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking,
seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP
(Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses
pada jaringan AppleTalk.
Session layer mengijinkan
para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session
selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport
layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu.
Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote
timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer
adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu
lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah
saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel
kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang
berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas
disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk
memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada
saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan
token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang
diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya
adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer
file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan
kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi.
Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu
diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan
tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang
berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
6. Lapisan presentasi (presentation layer)
Layer presentation dari model
OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal, translasi dari berbagai tipe pada
syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe
membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak
faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin)
ditangani oleh layer ini.
Presentation layer melakukan
fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian
umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna
untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di
bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat
lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang
dikirimkan.
Satu contoh layanan
pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan
string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data seperti nama
orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam
bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur
data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan
antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk
menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya
komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah
komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi,
struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak,
sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”.
Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari
representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation
standard jaringan, dan sebaliknya.
7. Lapisan aplikasi (application layer)
Layer ini adalah yang paling
“cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama
seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application
adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan
resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah
layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP,
HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Application layer terdiri
dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang
tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang
diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang
masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan
penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks,
memindahkan sensor dan sebagainya.
H. Fungsi OSI Layer
v Physical layer atau layer fisik
Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
v
Data-Link
Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media
transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan
(seperti halnya Ethernet atau Token ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
v
Data-Link
Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP
dan pengaturan routing dalam internetworking ( Conntohnya, Switch, Router).
Membuat header untuk paket-paket,
dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router
dan switch
layer-3.
v
Transport
Layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam
paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga
dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level
ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di
tengah jalan.
v
Session
Layer
Berfungsi untuk pengaturan komunikasi baik
pada saat memulai, menjaga, dan memutuskan komunikasi. Selain itu, di level ini
juga dilakukan resolusi nama.
v Presentation Layer
Berfungsi untuk menterjemahkan suatu data
yang dikirim oleh application layer kedalam format tertentu agar data tersebut
dapat ditransmisikan dalam jaringan. Protokol yang berada dalam level ini
adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan
Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP).
v
Application
Layer
Berfungsi Sebagai antarmuka antara aplikasi
dengan sebuah jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan,
dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan
ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.
H.
Komponen
Jaringan dan Protokol Layer
Layer
1-Physical Layer
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 2 – Datalink
Network components:
|
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being
used:
Logical Link Control
|
Layer 3 (Network)
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 4 – Transport
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 5 – Session
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 6 – Presentation
Network components:
|
Protocols:
|
Layer 7 – Application
Network components:
|
Protokol:
|
Rujukan
v http://staffsite.gunadarma.ac.id/irianto/index.php?stateid=download&id=16422&part=files
v http://dhika97853.wordpress.com/2011/07/20/osi-7-layer/
v http://rezaittelkom.wordpress.com/osi-layer/
v http://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/
v http://emmospot.wordpress.com/about-panic-at-the-disco/pengertian-osi-dan-lapisannya/
v http://rizaldikubica.blogspot.com/2011/11/osi-7-layer.html
v http://idisastra.blogspot.com/2009/03/pengertian-osi-layer-dan-sejarahnya.html
v http://mudji.net/press/?p=61
v http://www.cybertelecom.org/broadband/layers.htm
v Rick
Whitt, MCI, A Horizontal Leap Forward: Formulating a New Communications Policy
Framework Based on the Network Layers Model, 56 Fed. Comm. L.J. 587 (2004) * A.
M. Odlyzko, Layer architectures and regulation in telecommunications, p. 16-19
in New Millennium Research Council report, Free Ride: Deficiencies of the MCI
'Layers' Policy Model and the Need for Principles that Encourage Competition in
the New IP World, July 2004. [preprint, text] [full NMRC report, PDF]
v http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=43065
v http://www.slideshare.net/metalova/osi-layer-1808196
v http://aditsubang.wordpress.com/2010/05/02/pengertian-protokol-osi-layer-dan-tcp-ip/
v http://www.youtube.com/watch?v=p5i5ZE3Oquo(video)
v http://www.youtube.com/watch?v=vw33ve02AGs&feature=related(video)